Alkisah, seorang pria ganteng paruh baya sudah menulis sebuah reminder di hp-nya sejak 3 bulan yang lalu : “jangan lupa bayar pajak”.
Pria ganteng paruh baya itu menulis reminder di 3 hp, di note book dan di papan tulis depan meja kerjanya. Intinya, semua ada note reminder. Dia melakukan itu karena dia tidak mau terlambat bayar pajak. Mahal dendanya. Kadang lebih mahal dendanya daripada pokoknya.
Bulan berlalu.
Siang tadi ketika pria ganteng paruh baya itu duduk di depan meja kerjanya, dia merasa ada sesuatu yang kurang.., lalu berusaha mencari tahu apa gerangan.
“kamu udah bayar pajak?” tanya istrinya.
“itu kan udah bulan lalu”
“bulan 8 itu Agustus. bulan ini”
“haaa??”
Lalu pria ganteng paruh baya itu panik dan mencari-cari apakah benar dia sudah membayar dan apakah benar ini bulan 8.
“ya ampun! mobil kita ke mana?”
“loh, kan dibawa adikmu. kamu sendiri yang minjemin.. sebulan loh dia perginya..”
Pria ganteng paruh baya itu nepok jidat.
Dia ingat lauk lele dan soto waktu dia tulis reminder di hp. Dia ingat kaosnya warna abu waktu dia nulis reminder di papan tulis. Dia ingat pak RT lupa kasih kembalian IPL waktu dia ngecek tanggal pajak biar ga lupa..
Dan sekarang, pria ganteng paruh baya itu harus menunggu sampai bulan 9 untuk bayar pajak yang sudah telat, karena dia ga ingat..
Kesal?
Ya iyalah, masa ngga.
Tapi pertanyaannya bukan itu..
Pertanyaannya, siapa nama pak RT yang lupa ngasih kembalian uang IPL?
pria ganteng tersebut, harus bikin reminder “untuk mengecek reminder”
seperti mewacanakan wacana sebuah rencana ya. penting ini.