gue sampai pada kesimpulan bahwa “menabung itu perbuatan sia-sia, ciptaan manusia yang tidak berguna di bidang ekonomi”
bayangin aja, elo kepengen sebuah barang, atau yang lagi tren, elo pengen beli tiket konser.
maka menabunglah elo berbulan-bulan.
sampai ketika, tiba tiba elo butuh hard cash, elo butuh uang, BU, karena hal penting bin urgent yang harus segera dituntaskan, dilunaskan, dibayarkan.
walhasil, elo bobok deh itu tabungan untuk menuntaskan, melunasi hal penting mendadak tersebut.
terus, barang yang elo cita-citakan? konser yang elo pengen datengin? bagaimana?
ya nasib, ga jadi. ga jadi punya, ga jadi nonton konser.
ada satu instrumen ekonomi lain, yaitu pinjaman.
tapi karena minjam ke lembaga keuangan, ya ga kaya minjam ke sodara, tetangga, temen, yang minjem sejuta, ya dikembalikan sejuta.
pada lembaga ini elo minjam sejuta, bisa jadi elo harus bayar, balikinnya sebesar satu juta lima ratus ribu rupiah.
lalu ngembaliinnya pun ga langsung breg dibayarkan sekaligus, elo balikin uangnya dicicil.
salah satu penemuan ekonomi yang jenius, asal bertanggung jawab.
misal elo pengen beli barang, elo pake sistem peminjaman, elo bayar cicilan tiap bulan.
barang punya, cash flow elo juga terjaga.